Jangan di tanya betapa aku menyayangimu nak..!
Doa, panjat dan pinta selalu ku sempatkan di setiap ruang dan waktu yang masih tersisa
Langkah demi langkah yang terjadi hanya untuk mengantarmu melintasi keganasan ombak yang membakar
Dekapan hangat pelukku hanya untuk menjagamu dari terjalnya karang – karang di lautan api angkara murka
Belaian mesra tanganku sengaja ku lakukan untuk menuntunmu menyingkirkan debu – debu yang bisa mengotori bajumu
Aku gak bisa mengatakan kepadamu kata – kata yang bisa melukiskan betapa aku menyayangimu nak!
Mungkin
hanya sebuah perjuangan sekuat tenaga untuk bisa menyelamatkanmu dari
jilatan neraka jahannam yang bisa membakar habis semua kenyamanan sesaat
lah yang bisa ku goreskan untukmu anakku!
Aku merengek,
meratap dan menangis kepada Allah agar kau semuanya senantiasa
diteguhkan dan diseimbangkan setapak demi setapak kaki – kakimu di atas
jembatan yang lurus
Aku berharap semoga kelak ketika dunia dan semesta sudah tidak berguna lagi, kau dan aku bisa bertemu kembali
Aku sangat menginginkan perjumpaan terindah dengan Allah-ku nanti kau bisa menemaniku
Tentunya saat nafas – nafas hampa sudah kehilangan nafasnya
Berkumpul kembali dalam naungan bendera Junjungan Baginda Rasul
Bersatu kembali di bawah panji – panji Kemuliaan Islam
Berlindung dalam selimut bendera LA ILAHA ILLALLAH MUHAMMAD RASULULLAH
Aku
menyayangimu anakku untuk hari ini, esok dan selamanya tanpa
menghiraukan lagi dinding – dinding pemisah dimensi antara dunia yang
penuh canda dengan alam sesungguhnya.
Senin, 16 Desember 2013
Betapa ku menyayangi anak ku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar