Begundal, kamu tidak cinta Indonesia ya?”
“Ya cinta dong, Bu. Jelek-jelek bobrok juga Indonesia tempat saya lahir”
“Cinta apanya? Disuruh upacara saja tidak pernah. Padahal ini
kan upacara buat mengenang pahlawan-pahlawan kita”. Kebetulan kemarin
tanggal 17 agustus. Itu hari kemerdekaan di Indonesia.
‘Yeee… si Ibu mah”
“Yee gimana? Itu tanda kamu tuh gak menghormati pahlawan kita yang berjuang dulu”
“Buat saya mencintai tanah air dan menghormati pahlawan itu tidak perlu hari khusus, Bu”
“Kok begitu?”
“Soalnya cinta dan pahlawan saya luas serta banyak”
“Luas dan banyak gimana?”
“Iya saya tuh cinta Indonesia. Tapi cinta juga Malaysia,
cinta Brunei, cinta Thailand, cinta Sudan, cinta Palestina, cinta Irak,
cinta Afghanistan, cinta Chechnya, Cinta Filipina, cinta Spanyol,
cinta Arab Saudi” begitu kata saya, “Pahlawan saya tersebar
di negeri-negeri tadi. Makanya saya mah cinta semua”
“Banyak amat”
“Harus banyak dong, Bu”
“Lha kok malah harus?”
“Buat saya, yang namanya pahlawan itu ya para mujahidin.
Tidak adil dong kalau saya cinta Indonesia dan pahlawan Indonesia saja.
Kan mujahidinnya tersebar dimana-mana. Jadi mau tidak mau cinta saya
harus luas. Tersebar. Menembus sekat-sekat teritorial”
“Agrh… kamu ini ada-ada aja. Cari-cari alasan”
“Ibu ini bagaimana. Justru harusnya Ibu bangga pada saya.
Sebab cinta saya begitu luas. Saya berani diadu besar mana cinta mereka
yang tadi upacara dengan saya. Mau sebanyak apapun orang upacara,
cintanya tidak bisa mengalahkan luasnya cinta saya”
“Luas dari Hongkong!”
“Tidak usah jauh-jauh ke Hongkong, Bu. Disini saja kalau mau
mendengarkan saya. Toh, meskipun saya cinta Hongkong, saya belum tentu
bisa pergi ke Hongkong. Tidak ada uangnya, Bu”
“Hehehe…” si Ibu tertawa.
“Bu, mari kita berandai-andai. Kalaulah cinta Ibu dan saya dibandingkan, cinta Ibu itu hanyalahrahmatan lil Indonesia. Nah, sedangkan saya rahmatan lil alamin”
“Hehehe…”
“Di negeri apapun kita hidup, mau di Timbuktu atau di
Etophia, yang terpenting adalah kita menjadikan diri kita sebagai
makhluk yang paling bertaqwa sekaligus ganteng, seperti saya, itu saya
bilang dalam hati saya. Makhluk yang berguna bagi dunia karena
perbuatan baiknya. Yang semata-mata didasari atas nama Allah dan
agamanya”.
(pytm)
Senin, 16 Desember 2013
Upacara Bendera
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar